Jaman Sekarang Baperan ?



Oke, pada udah tau belum sih baper itu apaan ? Oke, baper itu singkatan dari bawa perasaan. Maksud bawa perasaan disini itu adalah keadaan dimana seseorang selalu membawa perasaannya dalam berbagai permasalahan. Bahkan bukan hanya hal-hal penting saja, hal-hal kecil pun mempengaruhi perasaannya.
Istilah ini lebih populer di kalangan remaja yang biasanya dikaitkan dengan hubungan percintaan. Umumnya, kaum remaja memikirkan masalah kecil secara berlebihan sehingga mereka akan cenderung terbawa perasaannya dalam menghadapi situasi tersebut.
Ketika seseorang baper, maka ia akan memikirkan suatu permasalahan secara berlarut-larut sehingga hal tersebut mempengaruhi sisi kehidupannya yang lain. Misalnya ketika seseorang terlalu baper, maka ia akan cenderung suntuk memikirkan hal tersebut, sampai-sampai ia meninggalkan sholat dan aktivitas lainnya, karena pikirannya terfokus pada permasalahan itu saja.
Istilah baper ini mulai muncul permukaan umum lewat cuitan netizen di jejaring sosial. Biasanya kita bisa menemukan kata ini di dalam sebuah percakapan seseorang dengan teman-temannya.
Bawa perasaaan tidak terjadi begitu saja tanpa sebab, biasanya terdapat suatu hal yang memicu seseorang menjadi baper. Apa saja faktor-faktor pemicu tersebut ? kita lihat yuk !

1.       Masalah

Iya, masalah menduduki peringkat pertama sebagai faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi keadaan emosi kita. Masalah besar maupun kecil sama-sama bisa menjadi pemicu terjadinya baper.
Masalah disini tidak selalu bermakna negatif ya, tetapi masalah yang dimaksud ialah mencakup pengertian masalah secara harfiah mau pun masalah yang tidak memberi dampak buruk bagi kita, misalnya seperti peristiwa yang kita alami, perkataan yang kita dengar, sikap yang kita terima dari orang lain, dan sebagainya.

2.       Menganggap serius suatu permasalahan secara berlebihan

Serius dalam menanggapi persoalan yang sedang kita hadapi memang ada bagusnya, tetapi jika keseriusan tersebut mencapai kadar yang berlebihan sehingga memberi kesan overthinking, hal tersebut juga tidak bisa dikatakan baik.
Ada beberapa hal yang memang perlu kita pikirkan dengan serius, tetapi ada juga beberapa perkara yang cukup dipikirkan dengan santai saja. Memikirkan sesuatu dengan berlebihan bisa berdampak buruk bagi kita, dilihat dari sisi kesehatan maupun sosial.
Ketika kita mudah baper, teman-teman akan mulai menganggap kita sebagai seorang drama queen atau seseorang yang lebay. Itu membuat kita dijauhi teman-teman kita, karena sikap berlebihan itu dirasa telah menganggu kehidupan mereka.

3.       Sakit hati

Faktor pemicu baper yang ini memang sudah legend banget. Sakit hati merupakan keadaan dimana seseorang merasa tersakiti hatinya, atau terluka perasaannya sehingga hal ini akan membuatnya marah atau sedih.
Dalam keadaan emosi yang tidak stabil ini, seseorang akan mudah terbawa perasaan ketimbang berpikir secara bijaksana. Oleh karena itu biasanya, orang yang sedang sakit hati akan mudah baper ketika menghadapi suatu permasalahan di dalam hidupnya.

4.       Suka berkhayal

Seseorang yang suka berfantasi memang cenderung memiliki sifat kreatif. Tetapi di lain sisi, kebiasaan suka mengkhayal ini bisa menjadi pemicu seseorang untuk mudah baper. Kok bisa ? Iya karena biasanya pikiran seseorang yang imajinatif ini akan dipenuhi dengan hal – hal unik , menarik, dan menyenangkan, tapi begitu lihat kenyataan ……… kok berbanding terbalik dengan apa yang mereka imajinasikan.
Kebiasaan ini memang tidak selalu berdampak buruk bagi seseorang. Meskipun begitu, kegiatan berkhayal cukup berpotensi menjadi penyebab kita menjadi mudah baper.

Biasanya, ketika seseorang sedang baper maka ia akan mengalami beberapa perubahan dalam dirinya entah itu dalam hal sikap atau pola pikir. Beberapa perubahan itu diantaranya adalah :
1.       Malas
2.       Mood yang berubah-ubah
3.       Mudah nangis , siapa nih yang kayak gini ?
4.       Mudah kecewa atau sedih
5.       Mudah tersinggung
6.       Kurang mensyukuri nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT
7.       Cepat marah
8.       Selalu merasa kurang
Sudah tahu kan sekarang dampak baper terhadap seseorang ? Untuk menghindari efek buruk dari baper, yuk kita lihat tips penangkal baper berikut ini.
Pertama-tama, kita harus bertekad untuk serius menghilangkan rasa baper yang berlebihan ini. Karena jika tidak sungguh-sungguh, bisa jadi usaha yang kita lakukan malah gagal total dan kita malah menjadi kecewa berat dan semakin baper.
Beberapa upaya yang bisa kita jadikan sebagai alternatif untuk mencegah baper yang berlebih ini adalah sebagai berikut :
1.       Curhat
Iya, curhat bisa jadi salah satu pilihan yang dirasa cukup tepat untuk menangkal baper. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan ketika kita berbagi kisah dan perasaan kita kepada teman kita, maka beban tersebut biasanya akan terasa lebih ringan, mungkin karena luapan emosi yang ada di hati kita ini tersalurkan, sehingga beban tersebut tidak terakumulasi di dalam pikiran kita.
Selanjutnya, ketika kita berbagi kisah dan perasaan pada teman, kemungkinan teman kita akan memberikan umpan balik kepada kita berupa saran dan kritik atau support yang berfungsi untuk membangkitkan semangat kita lagi dalam menghadapi suatu permasalahan.
Tanggapan mereka juga bisa kita jadikan sebagai salah satu bahan pertimbangan kita dalam menilai suatu hal dari sudut pandang orang lain. Sehingga kita akan belajar untuk berpikir bijaksana dan berpikir lebih matang.

2.       Mengisi kesibukan
Ini adalah opsi yang paling sering direkomendasikan teman – teman kita, ketika kita kelihatannya sudah galau tingkat master.
Biasanya mereka akan menyarankan kita untuk menyibukkan diri dengan berbagai macam aktivitas yang menguras tenaga fisik maupun pikiran. Ini bertujuan untuk mengalihkan rasa sedih kita atau fokus pikiran kita ke dalam beberapa hal acak, supaya kita tidak terlalu memikirkan permasalahan tersebut dengan berlarut-larut.
Kegiatan – kegiatan yang bisa kita lakukan diantaranya adalah jalan-jalan, ikut pertandingan olahraga, nonton film, membaca buku, atau menyelesaikan tugas sekolah, dan masih banyak yang lainnya.

3.       Realistis
Berpikir realistis merupakan salah satu cara untuk mempersiapkan diri kita menghadapi berbagai kemungkinan yang ada. Dengan berpikir realistis, kita diajarkan untuk melihat kehidupan dari dua sisi yaitu sisi terbaik dan sisi terburuk.
Dengan demikian, kita harus berusaha sekuat tenaga untuk menghadapi hasil apapun yang akan kita terima nantinya, entah buruk atau baik.

Itulah beberapa tips agar terhindar dari baper, semua upaya itu benar – benar tidak mudah untuk dilakukan. Oleh karena itu, kita harus terus terus berusaha dan tidak berputus asa.
Meskipun dalam pembahasan ini kita menilai sisi negatif dari baper, bukan berarti baper adaah kebiasaan yang sepenuhnya buruk. Kebiasaan baper ini terkadang bisa kita manfaatkan dalam hal kebaikan, apa ya contohnya ?
Salah satu contohnya adalah soal menyisihkan sedekah, dalam hal ini kita bisa manfaatkan perasaan mudah baper ini untuk merasa iba dan menaruh simpati kepada orang-orang yang kurang mampu. Dimana perasaan baper seperti ini akan menggugah hati kita untuk terjun langsung menginfakkan sebagian harta yang kita punya kepada orang-orang yang membutuhkan. 


Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Geopolitik

Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan Nama Baik Lain-Nya