Pidato Tentang Pendidikan Indonesia
Sebelumnya saya pernah membahas tentang salah satu contoh pidato yang bertemakan Hari Kemerdekaan Indonesia. Kalau mau baca silahkan di klik saja ya !
Pidato Hari Kemerdekaan Indonesia
Pidato tentang pendidikan biasanya membahas soal kondisi pendidikan yang ada di Indonesia, bisa dari sisi kualitas, fasilitas, atau perkembangan yang terjadi di dunia pendidikan Indonesia.
Berikut ini kita lihat contoh pidato yang mengangkat tema pendidikan di Indonesia.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Pertama-tama kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam, Tuhan kita semua. Karena atas kasih sayang serta rahmat-Nya lah kita bisa berkumpul dalam acara pada hari ini.
Sholawat serta salam kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta para sahabatnya yang telah membimbing kita kepada cahaya Islam, jalan yang benar dan diridhoi oleh Allah SWT.
Hadirin yang saya hormati,
Kesempatan ini akan saya manfaatkan untuk membahas mengenai kondisi pendidikan di Indonesia. Kali ini saya ingin menyoroti sistem belajar siswa dari beberapa sudut pandang, tidak hanya dari sudut pandang seorang pengajar, tetapi juga dari sudut pandang siswa sebagai pelajar.
Mungkin banyak yang tidak menaruh perhatian pada persoalan berikut ini. Saya memahami pengalaman Ibu dan Bapak yang sudah banyak makan asam garam di dunia pendidikan. Mungkin hal itu membuat Ibu dan Bapak merasa bosan dengan isu seperti ini.
Persoalan ini memang sudah legends sejak dulu hingga kini. Berapa perbandingan siswa siswi yang berhasil meraih nilai yang baik dengan siswa siswi yang gagal memenuhi standar nilai di Indonesia ?
Perbandingan tersebut selalu menunjukkan ketimpangan yang signifikan dari tahun ke tahun dan tidak jua mengalami pergeseran ke arah yang lebih baik. Iya, memang ada pergeseran yang terjadi seperti peningkatan mutu siswa siswi, tetapi nilai tersebut masih tergolong kecil. Sehingga saya masih menganggap bahwa hal ini masih perlu perhatian khusus dari kita semua dalam rangka untuk melakukan upaya perbaikan ke depannya.
Saya mulai dari sistem belajar. Mari kita fokus membahas soal sistem belajar di Indonesia. Salahkah kita atau siswa yang salah ? Siapa yang salah disini ?
Kita tidak akan mencari siapa yang salah, saya akan mengatakan saya yang salah. Tetapi, bukan itu yang kita cari. Kita akan mencari apa kesalahannya? Apa permasalahannya? Bagaimana memperbaikinya ? Apa solusi yang tepat ?
Tidakkah kita melihat bahwa terdapat beragam cara atau metode belajar yang diterapkan para siswa ? Apakah kesemua metode tersebut efektif ? Apakah metode yang diterapkan siswa yang berhasil meraih nilai yang baik adalah sebuah metode yang sama ? Ataukah berbeda metode ?
Kita akan menguraikan beberapa metode yang kita ketahui terlebih dahulu.
1. Metode Belajar Setiap Hari
Meskipun mungkin jumlahnya tidak banyak, tetapi kita masih bisa menemukan siswa siswi yang menerapkan metode belajar jenis ini dalam kehidupan sehari-harinya. Ia akan belajar setiap hari entah mengulang pelajaran yang ia dapatkan di kelas atau mempelajari materi esok, atau bahkan mempelajari hal lain yang tidak sedang ia pelajari di sekolahnya.
2. Metode Belajar Menjelang Ujian
Metode ini banyak di terapkan pelajar, karena dianggap lebih efektif dan fleksibel. Metode ini memangkas waktu bermain mereka lebih sedikit dibanding metode sebelumnya. Biasanya siswa akan mulai belajar sekitar sebulan atau seminggu menjelang ujian. Di luar itu, mereka memilih bermain bersama teman-teman atau menghabiskan waktu mereka untuk hal lain.
3. Belajar Kebut Semalam
Saya tidak akan mengatakan metode ini buruk, faktanya metode kebut ini cocok untuk beberapa siswa. Biasanya, siswa yang memilih metode ini akan mengebut materi pelajaran dalam waktu sehari atau semalam menjelang ujian. Banyak siswa lebih cocok dengan sistem belajar ini dan saya tidak akan mengkritik karena kecocokan tiap orang terhadap suatu metode tidak lah sama satu sama lain.
Lalu mana di antara metode tersebut yang efektif ? Perhatikan bahwa kita adalah individu yang berbeda – beda cara pandang dan berbeda – beda dalam menemukan kecocokan terhadap suatu metode belajar. Oleh karena itu, saran saya adalah, coba semua metode tersebut.
Ketika kita mencoba metode tersebut, lihat hasilnya? Apakah hasilnya memuaskan ? Mana yang paling cocok untuk kita ? Mana yang paling berpotensi memudahkan kita dalam memahami materi pelajaran dan mengerjakan soal ujian ? Pilih yang kita rasa cocok untuk kita dan memudahkan proses belajar kita.
Jika sudah menemukan yang cocok, sekarang tinggal kita maksimalkan usaha kita dalam belajar agar mendapatkan hasil yang lebih baik dan membanggakan kedua Orang Tua kita.
Sekarang, bagaimana sistem belajar dari sudut pandang pengajar ?
Mari kita ulas lagi beberapa metode pengajaran yang kita ketahui pada umumnya.
1. Metode ceramah
Metode ini cukup praktis dan familiar di Indonesia. Metode ini menutupi kelangkaan literatur dan keterbatasan bahan rujukan para siswa. Sehingga siswa yang mengalami keterbatasan buku referensi akan tetap mendapat asupan ilmu melalui ceramah guru di kelas dalam kegiatan KBM.
2. Metode diskusi
Metode diskusi ini agak berbeda dengan metode ceramah, karena pada metode ini para siswa dituntut untuk lebih aktif dan berpikir kritis.
3. Metode demonstrasi
Metode ini jarang digunakan guru, tetapi bukan berarti tidak pernah diterapkan. Guru bidang studi tertentu seperti guru biologi, kimia, dan fisika biasanya sering menerapkan metode ini dalam penyampaian materi kepada para siswa. Biasanya dalam proses KBM, guru akan memakai alat bantu untuk memudahkan siswa memahami materi ajaran.
Kita sudah membahas ketiga metode pengajaran yang biasanya sering kita temui di Indonesia.
Lalu manakah dari ketiga metode tersebut yang efektif ? Masalah ini kita tanyakan kepada murid. Manakah dari ketiga metode tersebut yang mereka lebih sukai dan lebih cocok ?
Ketika di berikan pertanyaan seperti ini, murid akan memutuskan metode mana yang paling cocok untuk mereka, metode yang akan mereka pilih nantinya.
Tetapi apakah sampai disitu saja? Tidak, kita tidak bisa mempercayai murid untuk mengambil keputusan itu. Mereka bisa saja memutuskan dengan gegabah atau malah memberikan jawaban bohong kepada kita. Lalu bagaimana caranya ?
Kita akan melihat hasil dari sistem pembelajaran yang mereka pilih tersebut, jika hasilnya tidak maksimal, maka kita bisa memutuskan untuk mengubah cara mengajar kita dengan metode lainnya. Insya Allah kita akan menemukan jawaban yang tepat tentang metode yang paling efektif untuk diterapkan kepada siswa.
Semoga apa yang kita bahas disini bisa bermanfaat bagi kita semua. Mohon maaf atas kesalahan ucap yang terjadi selama menyampaikan pidato ini, saya tidak bermaksud menggurui , pengalaman saya hanya sebutir air, tidak lah pantas seorang seperti saya menggurui orang lain. Oleh karena itu jadikan ini sebagai sebuah saran dari seorang teman untuk teman lainnya.
Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.
Wabillahi taufik wal hidayah
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Pidato Hari Kemerdekaan Indonesia
Pidato tentang pendidikan biasanya membahas soal kondisi pendidikan yang ada di Indonesia, bisa dari sisi kualitas, fasilitas, atau perkembangan yang terjadi di dunia pendidikan Indonesia.
Berikut ini kita lihat contoh pidato yang mengangkat tema pendidikan di Indonesia.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Pertama-tama kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam, Tuhan kita semua. Karena atas kasih sayang serta rahmat-Nya lah kita bisa berkumpul dalam acara pada hari ini.
Sholawat serta salam kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta para sahabatnya yang telah membimbing kita kepada cahaya Islam, jalan yang benar dan diridhoi oleh Allah SWT.
Hadirin yang saya hormati,
Kesempatan ini akan saya manfaatkan untuk membahas mengenai kondisi pendidikan di Indonesia. Kali ini saya ingin menyoroti sistem belajar siswa dari beberapa sudut pandang, tidak hanya dari sudut pandang seorang pengajar, tetapi juga dari sudut pandang siswa sebagai pelajar.
Mungkin banyak yang tidak menaruh perhatian pada persoalan berikut ini. Saya memahami pengalaman Ibu dan Bapak yang sudah banyak makan asam garam di dunia pendidikan. Mungkin hal itu membuat Ibu dan Bapak merasa bosan dengan isu seperti ini.
Persoalan ini memang sudah legends sejak dulu hingga kini. Berapa perbandingan siswa siswi yang berhasil meraih nilai yang baik dengan siswa siswi yang gagal memenuhi standar nilai di Indonesia ?
Perbandingan tersebut selalu menunjukkan ketimpangan yang signifikan dari tahun ke tahun dan tidak jua mengalami pergeseran ke arah yang lebih baik. Iya, memang ada pergeseran yang terjadi seperti peningkatan mutu siswa siswi, tetapi nilai tersebut masih tergolong kecil. Sehingga saya masih menganggap bahwa hal ini masih perlu perhatian khusus dari kita semua dalam rangka untuk melakukan upaya perbaikan ke depannya.
Saya mulai dari sistem belajar. Mari kita fokus membahas soal sistem belajar di Indonesia. Salahkah kita atau siswa yang salah ? Siapa yang salah disini ?
Kita tidak akan mencari siapa yang salah, saya akan mengatakan saya yang salah. Tetapi, bukan itu yang kita cari. Kita akan mencari apa kesalahannya? Apa permasalahannya? Bagaimana memperbaikinya ? Apa solusi yang tepat ?
Tidakkah kita melihat bahwa terdapat beragam cara atau metode belajar yang diterapkan para siswa ? Apakah kesemua metode tersebut efektif ? Apakah metode yang diterapkan siswa yang berhasil meraih nilai yang baik adalah sebuah metode yang sama ? Ataukah berbeda metode ?
Kita akan menguraikan beberapa metode yang kita ketahui terlebih dahulu.
1. Metode Belajar Setiap Hari
Meskipun mungkin jumlahnya tidak banyak, tetapi kita masih bisa menemukan siswa siswi yang menerapkan metode belajar jenis ini dalam kehidupan sehari-harinya. Ia akan belajar setiap hari entah mengulang pelajaran yang ia dapatkan di kelas atau mempelajari materi esok, atau bahkan mempelajari hal lain yang tidak sedang ia pelajari di sekolahnya.
2. Metode Belajar Menjelang Ujian
Metode ini banyak di terapkan pelajar, karena dianggap lebih efektif dan fleksibel. Metode ini memangkas waktu bermain mereka lebih sedikit dibanding metode sebelumnya. Biasanya siswa akan mulai belajar sekitar sebulan atau seminggu menjelang ujian. Di luar itu, mereka memilih bermain bersama teman-teman atau menghabiskan waktu mereka untuk hal lain.
3. Belajar Kebut Semalam
Saya tidak akan mengatakan metode ini buruk, faktanya metode kebut ini cocok untuk beberapa siswa. Biasanya, siswa yang memilih metode ini akan mengebut materi pelajaran dalam waktu sehari atau semalam menjelang ujian. Banyak siswa lebih cocok dengan sistem belajar ini dan saya tidak akan mengkritik karena kecocokan tiap orang terhadap suatu metode tidak lah sama satu sama lain.
Lalu mana di antara metode tersebut yang efektif ? Perhatikan bahwa kita adalah individu yang berbeda – beda cara pandang dan berbeda – beda dalam menemukan kecocokan terhadap suatu metode belajar. Oleh karena itu, saran saya adalah, coba semua metode tersebut.
Ketika kita mencoba metode tersebut, lihat hasilnya? Apakah hasilnya memuaskan ? Mana yang paling cocok untuk kita ? Mana yang paling berpotensi memudahkan kita dalam memahami materi pelajaran dan mengerjakan soal ujian ? Pilih yang kita rasa cocok untuk kita dan memudahkan proses belajar kita.
Jika sudah menemukan yang cocok, sekarang tinggal kita maksimalkan usaha kita dalam belajar agar mendapatkan hasil yang lebih baik dan membanggakan kedua Orang Tua kita.
Sekarang, bagaimana sistem belajar dari sudut pandang pengajar ?
Mari kita ulas lagi beberapa metode pengajaran yang kita ketahui pada umumnya.
1. Metode ceramah
Metode ini cukup praktis dan familiar di Indonesia. Metode ini menutupi kelangkaan literatur dan keterbatasan bahan rujukan para siswa. Sehingga siswa yang mengalami keterbatasan buku referensi akan tetap mendapat asupan ilmu melalui ceramah guru di kelas dalam kegiatan KBM.
2. Metode diskusi
Metode diskusi ini agak berbeda dengan metode ceramah, karena pada metode ini para siswa dituntut untuk lebih aktif dan berpikir kritis.
3. Metode demonstrasi
Metode ini jarang digunakan guru, tetapi bukan berarti tidak pernah diterapkan. Guru bidang studi tertentu seperti guru biologi, kimia, dan fisika biasanya sering menerapkan metode ini dalam penyampaian materi kepada para siswa. Biasanya dalam proses KBM, guru akan memakai alat bantu untuk memudahkan siswa memahami materi ajaran.
Kita sudah membahas ketiga metode pengajaran yang biasanya sering kita temui di Indonesia.
Lalu manakah dari ketiga metode tersebut yang efektif ? Masalah ini kita tanyakan kepada murid. Manakah dari ketiga metode tersebut yang mereka lebih sukai dan lebih cocok ?
Ketika di berikan pertanyaan seperti ini, murid akan memutuskan metode mana yang paling cocok untuk mereka, metode yang akan mereka pilih nantinya.
Tetapi apakah sampai disitu saja? Tidak, kita tidak bisa mempercayai murid untuk mengambil keputusan itu. Mereka bisa saja memutuskan dengan gegabah atau malah memberikan jawaban bohong kepada kita. Lalu bagaimana caranya ?
Kita akan melihat hasil dari sistem pembelajaran yang mereka pilih tersebut, jika hasilnya tidak maksimal, maka kita bisa memutuskan untuk mengubah cara mengajar kita dengan metode lainnya. Insya Allah kita akan menemukan jawaban yang tepat tentang metode yang paling efektif untuk diterapkan kepada siswa.
Semoga apa yang kita bahas disini bisa bermanfaat bagi kita semua. Mohon maaf atas kesalahan ucap yang terjadi selama menyampaikan pidato ini, saya tidak bermaksud menggurui , pengalaman saya hanya sebutir air, tidak lah pantas seorang seperti saya menggurui orang lain. Oleh karena itu jadikan ini sebagai sebuah saran dari seorang teman untuk teman lainnya.
Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.
Wabillahi taufik wal hidayah
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Comments
Post a Comment
we welcome any feedback !