Pidato Tentang Hari Kemerdekaan Indonesia

Pidato Kemerdekaan biasanya sering kita dengarkan dalam beberapa acara peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia atau hari peringatan nasional lainnya. Meskipun, kenyataannya sih pidato kemerdekaan juga sering dikemukakan dalam beberapa acara umum yang lain.
Pada artikel kali ini, kita akan membahas salah satu contoh pidato kemerdekaan Indonesia. Seperti apa ya pidato kemerdekaan itu ? Apakah hanya membahas mengenai kemerdekaan Indonesia saja atau bisa membahas hal – hal yang lain lain ? yuk kita simak contoh yang berikut ini.


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrahim,
Pertama-tama mari kita bersama-sama memanjatkan puji dan syukur ke Hadirat Illahi Rabbi Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan kita semua Yang Maha Penyayang lagi Maha Pengasih. Allah SWT telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul disini dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke -73.
Sholawat serta salam semoga tercurah selalu kepada junjungan kita yaitu Nabi Muhammad SAW, Rasul yang telah membimbing kita menuju ke jalan yang benar dan ajaran agama yang benar, yaitu agama Islam. Beliau adalah panutan bagi seluruh alam dan sekaligus manusia yang mendapat tempat yang mulia di sisi Allah SWT.
Hadirin yang saya hormati,
Hampir semua dari kita mengetahui tentang sejarah perjuangan Indonesia dalam upaya mendapatkan kemerdekaan. Tetapi tidak ada salahnya kalau pada hari yang spesial bagi masyarakat Indonesia ini, justru kita manfaatkan untuk kembali mengulas sedikit mengenai kronologi peristiwa bersejarah menjelang detik – detik proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.
Sebelum pendeklarasian Kemerdekaan Negara Indonesia, terdapat beberapa peristiwa penting yang terekam dalam memori bangsa. Peristiwa penting tersebut ialah perjalanan panjang yang dialami bangsa Indonesia untuk meraih kemerdekaan. Perjalanan tersebut berupa serangkaian perjuangan para pejuang kita dahulu, baik perjuangan fisik maupun materiil.
Pada tanggal 12 Agustus tahun 1945 , Marsekal Terauchi mengatakan pada Ir. Soekarno, Moh. Hatta, dan Radjiman, bahwa Pemerintah Jepang akan segera memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Bahkan , Jepang juga menginginkan kemerdekaan Indonesia dilaksanakan pada 24 Agustus.
Kemudian, Soekarno, Moh. Hatta dan Radjiman, kembali ke Indonesia untuk menyampaikan berita tersebut kepada masyarakat. Tidak lama setelahnya, Syahrir mendesak agar Ir. Soekarno segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia secepatnya, hal itu disebabkan oleh ketidakpercayaan Syahrir kepada pihak Jepang yang dianggap sedang menipu Indonesia.
Upaya pendesakan kepada Ir. Soekarno untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia terus bergulir dan mencapai puncaknya pada tanggal 16 Agustus 1945. Dalam perdebatan dengan pemuda, dini hari pada tanggal 16 Agustus tahun 1945, mereka menculik Ir. Soekarno beserta Fatmawati dan Guntur, dan Hatta di Rengasdengklok, peristiwa ini kita kenal dengan istilah Peristiwa Rengasdengklok.
Pada saat itu, pemuda mencoba meyakinkan Ir. Soekarno bahwa posisi Jepang begitu lemah saat ini karena Jepang telah menyerah kepada Sekutu dan kelemahan tersebut harus dimanfaatkan indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Kemudian , malam harinya Soekarno dan Moh. Hatta pulang ke Jakarta dan menemui Jenderal Yamamoto, Komandan Jepang. Dalam pertemuan itu, barulah Soekarno dan Moh. Hatta yakin bahwa jepang telah menyerah kepada Sekutu dan kehilangan wewenang untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.
Setelah mempertimbangkan banyak macam hal, mereka menyetujui untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia secepat mungkin. Ir. Soekarno , Moh. Hatta dan anggota PPKI lainnya langsung mengadakan sebuah rapat dalam rangka mempersiapkan teks proklamasi. Rapat yang dilangsungkan di rumah Laksamana Maeda itu menghasilkan sebuah naskah teks proklamasi yang diketik oleh Sayuti Melik.
Kemudian pada tanggal 17 Agustus 1945 yang bertepatan pada tanggal 17 Ramadhan dalam kalender Islam , hari Jum’at pukul 10 pagi , di kediaman Ir. Soekarno , Jl. Pegangsaan timur no.56 Jakarta, pembacaan teks proklamasi dilakukan untuk menandakan bahwa Indonesia telah merdeka. Peristiwa itu kemudian dilanjutkan dengan pengibaran bendera merah putih yang dijahit oleh fatmawati.
Pengibaran bendera itu dilaksanakan oleh tiga pemuda Indonesia yaitu Latif hendraningrat, S. Suhut, dan Tri Murti. Peristiwa itu merupakan peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia karena atas izin Allah SWT Tuhan kita semua, indonesia akhirnya berhasil mendapatkan kemerdekaan yang sesungguhnya dan lepas dari penjajahan pemerintah Jepang.
Teks proklamasi tersebut menjadi ujung tombak perjuangan bangsa dalam memerdekaan Indonesia dan merupakan berita gembira bagi masyarakat indonesia. Penderitaan Indonesia akibat penjajahan yang dilakukan oleh bangsa belanda dan jepang berjalan cukup lama sehingga Indonesia berusaha melakukan berbagai upaya perlawanan terhadap pihak penjajah untuk mengusir mereka dari negara Indonesia.
Perjuangan tersebut tidak selalu berhasil, banyak pahlawan Indonesia yang akhirnya gugur di medan pertempuran. Banyak faktor yang mempengaruhi kekalahan Indonesia dalam melawan penjajah. Beberapa diantaranya adalah , kurangnya fasilitas atau sarana prasarana pertempuran, dimana kita menggunakan bambu runcing sedangkan pihak penjajah menggunakan senapan.
Beberapa dari rakyat Indonesia juga mudah untuk di adu domba, hal tersebut dimanfaatkan pihak penjajah untuk memecah konsentrasi dan persatuan bangsa Indonesia, akhirnya masyarakat Indonesia menjadi bersitegang dan memusuhi satu sama lain, padahal kala itu, penjajah adalah musuh yang harus disingkirkan sebenarnya.
Tetapi meskipun begitu, pada akhirnya kita mendapat kesempatan untuk merdeka. Hingga kini usia Indonesia telah mencapai 73 tahun, kita masih bisa merasakan kebebasan yang dulu diidamkan segenap masyarakat Indonesia.
Kemerdekaan indonesia ini harus kita syukuri dengan cara mengucapkan Alhamdulillah Wa Syukurillah kepada Allah SWT yang telah memberikan kita kesempatan untuk merasakan kemerdekaan yang sesungguhnya. Rasa syukur tersebut juga sebaiknya diiringi dengan do’a agar Indonesia menjadi negara yang lebih baik ke depannya.
Kita juga perlu menjaga kemerdekaan Indonesia dengan cara menjaga kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia, jangan memecah belah Indonesia dan menyebarkan isu yang menyinggung soal kesatuan bangsa.
Kita perlu mengingat betapa susahnya dulu kakek nenek kita memperjuangkan Indonesia agar bersatu dan meraih kemerdekaan. Jangan kita hancurkan dengan berbuat sewenang-wenang dan mengadu domba sana sini seperti para penjajah dulu kala.
Kita harus berjiwa pejuang, kalahkan dengan prestasi menjulang. Bukan bercakap tanpa manfaat. Kita harus memajukan bangsa dengan cara menorehkan prestasi sebanyak-banyaknya untuk mengharumkan nama indonesia. Kita bisa berusaha dengan berbagai cara yang baik dan benar seperti, belajar yang giat, melakukan banyak hal baik, seperti kegiatan amal maupun kegiatan lainnya, sampai memperkenalkan bangsa Indonesia di mata dunia lewat beberapa hal misalnya, seni, profesi, karya, dan lain sebagainya.
Demikian yang bisa saya sampaikan disini, saya harap pidato ini membawa manfaat bagi kita semua. Mohon maaf atas kesalahan ucap baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Terimakasih untuk semua perhatiannya.
Merdeka !
Wabillahi Taufik Wal Hidayah
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Itulah cuplikan salah satu contoh pidato dengan tema kemerdekaan negara Indonesia. Semoga hal ini bisa menjadi sebuah solusi dan bahan pertimbangan bagi teman-teman dalam menyusun sebuah naskah pidato kemerdekaan.  Terima kasih semuanya !

Comments

Popular posts from this blog

Jaman Sekarang Baperan ?

Pengertian Geopolitik

Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan Nama Baik Lain-Nya