Pidato Persuasif Tentang Lingkungan Hidup
Kali ini kita akan membahas soal pidato persuasif , ada tips nih yang bisa dicoba untuk kita yang lagi nyusun naskah pidato persuasif supaya lebih tepat sasaran.
Tipsnya simple tapi oke banget, yaitu kita hanya perlu menjelaskan soal fakta - fakta yang bisa mendukung isi pidato kita. Melalui fakta-fakta tersebut, orang akan memberikan sedikit atau banyak perhatiannya kepada isu yang kita bahas.
Di dalam postingan kali ini, kita akan memposting contoh pidato persuasif tentang lingkungan hidup.
Nanti ya sebentar kita bahas dulu jenis-jenis pidato, baru habis itu kita lihat contoh pidato persuasifnya, oke ?
Pidato terbagi dalam beberapa macam kategori. Ada pidato informasi, pidato aksi dan pidato persuasi.
Pidato informasi ialah pidato yang bertujuan untuk menyampaikan informasi. Dalam menyampaikan pidato informasi biasanya pembicara membutuhkan kondisi yang kondusif, tertib dan serius. Agar isi pidato tersebut bisa tersampaikan dengan baik kepada khalayak.
Pidato aksi ialah pidato yang bertujuan untuk menggerakkan massa. Bisa untuk menggerakkan semangat atau keprihatinan dan kepedulian, dan lain lain.
Pidato persuasi ialah pidato yang bertujuan untuk meyakinkan atau membujuk orang orang tentang suatu hal. Misalnya pidato tentang lingkungan dan sebagainya.
Pada artikel ini , kita akan mengangkat tema lingkungan hidup dalam pembahasan pidato. Pidato ini hanya sebagai salah satu contoh pidato persuasif tentang lingkungan hidup. Tujuannya agar contoh pidato ini bisa menjadi bahan referensi dan pertimbangan kita dalam menyusun naskah pidato persuasif.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Pertama, mari kita ucapkan Alhamdulillah wa Syukurillah ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat – Nya kepada kita semua sampai hari ini hingga kita dapat berkumpul disini pada sore hari yang bertepatan pada hari Sabtu tanggal 24 November tahun 2018.
Hadirin yang saya hormati,
Belakangan ini kita dihadapkan pada bencana banjir yang menerjang beberapa perkampungan yang terletak di wilayah Bandung Selatan. Intensitas curah hujan yang cukup tinggi melebihi kapasitas daya tampung sungai Citarum menjadi salah satu penyebab terjadinya bencana banjir ini.
Sejauh ini, kita sudah melihat upaya pemerintah dalam mengantisipasi bencana banjir dengan melakukan pengerukan dan normalisasi sungai sampai pembelokan aliran sungai melalui sodetan. Upaya-upaya tersebut sedang dalam proses yang masih terus berjalan hingga hari ini.
Tidak hanya itu, banjir juga kerap terjadi di wilayah kota Bandung, seperti di beberapa ruas jalan Cibaduyut, jalan Martadinata dan jalan lain seperti yang telah diberitakan di media beberapa waktu lalu.
Hal tersebut diakibatkan oleh buruknya sistem drainase yang ada di wilayah tersebut. Drainase yang buruk ialah drainase yang tersumbat sampah dan mengalami sedimentasi , sehingga aliran air terhambat dan meluap hingga ke badan jalan.
Belakangan ini, pemerintah Bandung juga melakukan upaya perbaikan terhadap sistem drainase di beberapa wilayah. Salah satu upaya pemerintah dalam memperbaiki sistem drainase yang buruk adalah dengan membangun kolam retensi Sarimas dan kolam retensi Sirnaraga yang rencananya baru akan dibangun dengan dana sekitar 10 miliar rupiah.
Kolam tersebut rencananya akan dibangun dengan luas 500 meter persegi dan estimasi perhitungan daya tampung kolam tersebut mencapai kurang lebih 1 juta liter air. Dalam rencana itu, kolam akan terdiri dari empat kolam yang dirancang seperti bejana berhubungan. Ketika sebuah kolam penuh, maka air akan teralihkan pada kolam berikutnya.
Pengaktifan cucu sungai Cikapundung juga menjadi pembahasan yang masih terus di kaji pemerintah hingga saat ini. Karena pengaktifan cucu sungai tersebut bisa digunakan untuk mendukung program kolam retensi yang sedang digarap pemerintah.
Melihat upaya – upaya tersebut, kita perlu menyadari bahwa kita juga harus ikut membantu pemerintah dalam upaya menanggulangi banjir. Banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai masyarakat untuk meminimalisir ancaman banjir di wilayah Bandung.
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Apa saja upaya yang bisa kita lakukan untuk mengurangi bahaya banjir yang mengancam wilayah Bandung ? Beberapa upaya tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Memasang sistem pemantauan dan peringatan dini di daerah yang sering menimbulkan banjir.
2. Tidak membangun bangunan di daerah pinggir sungai terutama pada sungai yang rawan banjir.
3. Tidak membuang sampah ke sungai
4. Mengadakan aktifitas pengerukan sungai dan saluran air
5. Menggalakkan program penghijauan atau reboisasi
Menjaga lingkungan agar selalu bersih dan rapi memberikan manfaat bagi kita yang tinggal di daerah tersebut. Karena, saluran air yang bersih akan berfungsi lebih baik di bandingkan dengan saluran air yang tersumbat sampah. Kita juga bisa melakukan upaya pelebaran saluran air untuk menambah kapasitas daya tampung saluran air ketika terjadi musim hujan lebat.
Saluran air yang lebar diharapkan akan mampu mengurangi aliran air yang meluap ke badan jalan. Kita juga sebaiknya berhenti membuang sampah ke sungai. Sungai yang dipenuhi sampah tentu tidak akan berfungsi normal ketika hujan lebat terjadi, akhirnya sungai tidak mampu menampung air dengan baik dan menyebabkan aliran air masuk ke rumah rumah warga yang ada di sekitar wilayah tersebut.
Upaya reboisasi juga merupakan cara yang efektif dan efisien untuk mengurangi bahaya banjir yang mengancam. Kita bisa menanam pohon yang mudah tumbuh di tempat terbuka dan tahan berada di bawah sinar matahari. Tanaman tersebut juga sebaiknya mampu bersaing dengan gulma dan alang alang.
Pohon pohon yang dirasa cocok untuk memaksimalkan program reboisasi ialah pohon trembesi, pohon mahoni, pohon bambu, pohon cemara, pohon johar dan pohon lainnya. Pohon yang dipilih juga sebaiknya pohon yang mudah bertunas kembali ketika ditebang atau rusak.
Jangan lupa perhatikan jenis tanah, karena biasanya tidak semua tumbuhan cocok di semua jenis tanah. Maka dari itu kita bisa memilih tanaman yang mudah tumbuh di keadaan tanah yang miskin hara serta tanah tandus.
Mengapa kita harus melakukan upaya untuk mengurangi potensi banjir di Bandung ? Karena melalui upaya itu, kita bisa mengurangi resiko terjadinya banjir, sehingga keluarga kita bisa beraktifitas dengan normal. Upaya tersebut bentuk usaha yang kita lakukan untuk menjaga keluarga kita dari bahaya banjir.
Bahaya banjir cukup fatal dan tidak bisa dipandang sebelah mata. Contohnya seperti :
1. Kehilangan nyawa
Warga yang terseret arus memiliki kemungkinan kecil untuk bisa selamat.
2. Ancaman penyakit
Air banjir yang tidak bersih memicu wabah penyakit. Biasanya wabah penyakit ini menyerang warga yang memiliki sistem imun tubuh yang rendah, seperti anak-anak dan lain sebagainya.
3. Kesulitan air bersih
Ketika banjir melanda, wilayah akan cenderung tergenang air kotor. Hal ini menyebabkan warga kesulitan mencari air bersih.
4. Aktifitas yang tidak berjalan lancar
Mobilitas manusia tentu tidak akan berjalan dinamis seperti biasanya. Karena wilayah tersebut digenangi oleh air yang bisa menghambat pergerakan warga.
Dampak tersebut seharusnya menyadarkan kita akan pentingnya menjaga lingkungan hidup agar selalu bersih dan lestari. Bagaimana pun juga, kita memiliki kewajiban untuk menajaga kelestarian bumi tempat kita tinggal ini agar tidak menjadi rusak.
Untuk itu, kepedulian dan rasa tanggung jawab perlu ditumbuhkan agar kita bersedia dengan senang hati untuk menjaga lingkungan hidup kita. Melalui kesadaran itu kita tidak perlu lagi menunggu banjir melanda wilayah Bandung ini, kita akan berusaha menjaga lingkungan hidup agar tetap hijau dan sehat jauh sebelum banjir mengancam.
Mari kita sama-sama melakukan yang terbaik untuk menjaga lingkungan hidup kita ini agar terus lestari. Meskipun bencana alam datangnya dari Allah SWT, kita tetap diwajibkan untuk berikhtiar dengan tidak menimbulkan kerusakan di muka bumi.
Demikian pidato ini saya sampaikan untuk menggugah rasa kesadaran kita akan pentingnya menjaga alam agar potensi terjadinya bencana banjir bisa diminimalisir.
Atas perhatian dan kehadirannya saya ucapkan terimakasih.
Wabillahi taufik wal hidayah
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Tipsnya simple tapi oke banget, yaitu kita hanya perlu menjelaskan soal fakta - fakta yang bisa mendukung isi pidato kita. Melalui fakta-fakta tersebut, orang akan memberikan sedikit atau banyak perhatiannya kepada isu yang kita bahas.
Di dalam postingan kali ini, kita akan memposting contoh pidato persuasif tentang lingkungan hidup.
Nanti ya sebentar kita bahas dulu jenis-jenis pidato, baru habis itu kita lihat contoh pidato persuasifnya, oke ?
Pidato terbagi dalam beberapa macam kategori. Ada pidato informasi, pidato aksi dan pidato persuasi.
Pidato informasi ialah pidato yang bertujuan untuk menyampaikan informasi. Dalam menyampaikan pidato informasi biasanya pembicara membutuhkan kondisi yang kondusif, tertib dan serius. Agar isi pidato tersebut bisa tersampaikan dengan baik kepada khalayak.
Pidato aksi ialah pidato yang bertujuan untuk menggerakkan massa. Bisa untuk menggerakkan semangat atau keprihatinan dan kepedulian, dan lain lain.
Pidato persuasi ialah pidato yang bertujuan untuk meyakinkan atau membujuk orang orang tentang suatu hal. Misalnya pidato tentang lingkungan dan sebagainya.
Pada artikel ini , kita akan mengangkat tema lingkungan hidup dalam pembahasan pidato. Pidato ini hanya sebagai salah satu contoh pidato persuasif tentang lingkungan hidup. Tujuannya agar contoh pidato ini bisa menjadi bahan referensi dan pertimbangan kita dalam menyusun naskah pidato persuasif.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Pertama, mari kita ucapkan Alhamdulillah wa Syukurillah ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat – Nya kepada kita semua sampai hari ini hingga kita dapat berkumpul disini pada sore hari yang bertepatan pada hari Sabtu tanggal 24 November tahun 2018.
Hadirin yang saya hormati,
Belakangan ini kita dihadapkan pada bencana banjir yang menerjang beberapa perkampungan yang terletak di wilayah Bandung Selatan. Intensitas curah hujan yang cukup tinggi melebihi kapasitas daya tampung sungai Citarum menjadi salah satu penyebab terjadinya bencana banjir ini.
Sejauh ini, kita sudah melihat upaya pemerintah dalam mengantisipasi bencana banjir dengan melakukan pengerukan dan normalisasi sungai sampai pembelokan aliran sungai melalui sodetan. Upaya-upaya tersebut sedang dalam proses yang masih terus berjalan hingga hari ini.
Tidak hanya itu, banjir juga kerap terjadi di wilayah kota Bandung, seperti di beberapa ruas jalan Cibaduyut, jalan Martadinata dan jalan lain seperti yang telah diberitakan di media beberapa waktu lalu.
Hal tersebut diakibatkan oleh buruknya sistem drainase yang ada di wilayah tersebut. Drainase yang buruk ialah drainase yang tersumbat sampah dan mengalami sedimentasi , sehingga aliran air terhambat dan meluap hingga ke badan jalan.
Belakangan ini, pemerintah Bandung juga melakukan upaya perbaikan terhadap sistem drainase di beberapa wilayah. Salah satu upaya pemerintah dalam memperbaiki sistem drainase yang buruk adalah dengan membangun kolam retensi Sarimas dan kolam retensi Sirnaraga yang rencananya baru akan dibangun dengan dana sekitar 10 miliar rupiah.
Kolam tersebut rencananya akan dibangun dengan luas 500 meter persegi dan estimasi perhitungan daya tampung kolam tersebut mencapai kurang lebih 1 juta liter air. Dalam rencana itu, kolam akan terdiri dari empat kolam yang dirancang seperti bejana berhubungan. Ketika sebuah kolam penuh, maka air akan teralihkan pada kolam berikutnya.
Pengaktifan cucu sungai Cikapundung juga menjadi pembahasan yang masih terus di kaji pemerintah hingga saat ini. Karena pengaktifan cucu sungai tersebut bisa digunakan untuk mendukung program kolam retensi yang sedang digarap pemerintah.
Melihat upaya – upaya tersebut, kita perlu menyadari bahwa kita juga harus ikut membantu pemerintah dalam upaya menanggulangi banjir. Banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai masyarakat untuk meminimalisir ancaman banjir di wilayah Bandung.
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Apa saja upaya yang bisa kita lakukan untuk mengurangi bahaya banjir yang mengancam wilayah Bandung ? Beberapa upaya tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Memasang sistem pemantauan dan peringatan dini di daerah yang sering menimbulkan banjir.
2. Tidak membangun bangunan di daerah pinggir sungai terutama pada sungai yang rawan banjir.
3. Tidak membuang sampah ke sungai
4. Mengadakan aktifitas pengerukan sungai dan saluran air
5. Menggalakkan program penghijauan atau reboisasi
Menjaga lingkungan agar selalu bersih dan rapi memberikan manfaat bagi kita yang tinggal di daerah tersebut. Karena, saluran air yang bersih akan berfungsi lebih baik di bandingkan dengan saluran air yang tersumbat sampah. Kita juga bisa melakukan upaya pelebaran saluran air untuk menambah kapasitas daya tampung saluran air ketika terjadi musim hujan lebat.
Saluran air yang lebar diharapkan akan mampu mengurangi aliran air yang meluap ke badan jalan. Kita juga sebaiknya berhenti membuang sampah ke sungai. Sungai yang dipenuhi sampah tentu tidak akan berfungsi normal ketika hujan lebat terjadi, akhirnya sungai tidak mampu menampung air dengan baik dan menyebabkan aliran air masuk ke rumah rumah warga yang ada di sekitar wilayah tersebut.
Upaya reboisasi juga merupakan cara yang efektif dan efisien untuk mengurangi bahaya banjir yang mengancam. Kita bisa menanam pohon yang mudah tumbuh di tempat terbuka dan tahan berada di bawah sinar matahari. Tanaman tersebut juga sebaiknya mampu bersaing dengan gulma dan alang alang.
Pohon pohon yang dirasa cocok untuk memaksimalkan program reboisasi ialah pohon trembesi, pohon mahoni, pohon bambu, pohon cemara, pohon johar dan pohon lainnya. Pohon yang dipilih juga sebaiknya pohon yang mudah bertunas kembali ketika ditebang atau rusak.
Jangan lupa perhatikan jenis tanah, karena biasanya tidak semua tumbuhan cocok di semua jenis tanah. Maka dari itu kita bisa memilih tanaman yang mudah tumbuh di keadaan tanah yang miskin hara serta tanah tandus.
Mengapa kita harus melakukan upaya untuk mengurangi potensi banjir di Bandung ? Karena melalui upaya itu, kita bisa mengurangi resiko terjadinya banjir, sehingga keluarga kita bisa beraktifitas dengan normal. Upaya tersebut bentuk usaha yang kita lakukan untuk menjaga keluarga kita dari bahaya banjir.
Bahaya banjir cukup fatal dan tidak bisa dipandang sebelah mata. Contohnya seperti :
1. Kehilangan nyawa
Warga yang terseret arus memiliki kemungkinan kecil untuk bisa selamat.
2. Ancaman penyakit
Air banjir yang tidak bersih memicu wabah penyakit. Biasanya wabah penyakit ini menyerang warga yang memiliki sistem imun tubuh yang rendah, seperti anak-anak dan lain sebagainya.
3. Kesulitan air bersih
Ketika banjir melanda, wilayah akan cenderung tergenang air kotor. Hal ini menyebabkan warga kesulitan mencari air bersih.
4. Aktifitas yang tidak berjalan lancar
Mobilitas manusia tentu tidak akan berjalan dinamis seperti biasanya. Karena wilayah tersebut digenangi oleh air yang bisa menghambat pergerakan warga.
Dampak tersebut seharusnya menyadarkan kita akan pentingnya menjaga lingkungan hidup agar selalu bersih dan lestari. Bagaimana pun juga, kita memiliki kewajiban untuk menajaga kelestarian bumi tempat kita tinggal ini agar tidak menjadi rusak.
Untuk itu, kepedulian dan rasa tanggung jawab perlu ditumbuhkan agar kita bersedia dengan senang hati untuk menjaga lingkungan hidup kita. Melalui kesadaran itu kita tidak perlu lagi menunggu banjir melanda wilayah Bandung ini, kita akan berusaha menjaga lingkungan hidup agar tetap hijau dan sehat jauh sebelum banjir mengancam.
Mari kita sama-sama melakukan yang terbaik untuk menjaga lingkungan hidup kita ini agar terus lestari. Meskipun bencana alam datangnya dari Allah SWT, kita tetap diwajibkan untuk berikhtiar dengan tidak menimbulkan kerusakan di muka bumi.
Demikian pidato ini saya sampaikan untuk menggugah rasa kesadaran kita akan pentingnya menjaga alam agar potensi terjadinya bencana banjir bisa diminimalisir.
Atas perhatian dan kehadirannya saya ucapkan terimakasih.
Wabillahi taufik wal hidayah
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Comments
Post a Comment
we welcome any feedback !